Sunday, December 23, 2007

Hari Ibu...


Ibu, bukanlah sekedar orang yang hanya diingat ketika datangnya hari ibu satu kali dalam setahun, melainkan Ibu adalah orang tua yang seharusnya kita berbakti kepadanya setiap saat dan semampu kita. Bagaimana dengan Bapak, adakah hari Bapak sehingga kita juga mempunyai kesempatan untuk megucapkan terimakasih dan kasih sayang kita kepada Bapak ? Juga bukan demikian cara kita berbakti kepada orang tua.
Orang tua akan sangat senang kepada kita jika kita menjadi anak yang sholeh, dan selalu berbakti kepada keduanya, selalu medoakannya, dan itu tidaklah sekedar dilakukan hanya satu kali dalam satu tahun. Tentunya berbakti kepada orang tua tidak terlewatkan keberadaannya dalam syariat Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam. Kita dituntun oleh Nabi untuk taat kepada orang tua kita, terutama Ibu. Ibu memiliki hak yang lebih untuk kita hormati dan berbakti kepadanya dibanding ayah, hal ini karena Ibu mengalami tiga kepayahan dalam merawat dan membesarkan kita, yaitu mengandung sampai dengan 9 bulan, melahirkan kita serta menuyusui da membesarkan kita.

Dalam QS. Al-Ahqof : 15 Allah berfirman, yang artinya :
"Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orang tuanya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo'a, "Ya Rabb-ku, tunjukkilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan supaya aku dapat berbuat amal yang shalih yang Engkau ridlai, berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri".

Dalam yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim, Nabi bersabda yang artinya :
"Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu ia berkata, "Datang seseorang kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata, 'Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali ?' Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, 'Ibumu!' Orang tersebut kembali bertanya, 'Kemudian siapa lagi ?' Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, 'Ibumu!' Ia bertanya lagi, 'Kemudian siapa lagi?' Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, 'Ibumu!', Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi, 'Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, 'Bapakmu'. "[Hadits Riwayat Bukhari (Al-Fath 10/401) No. 5971, Muslim 2548].

Jadi, terlalu sedikit jika kita hanya mengingat bakti Ibu kepada kita dalam waktu satu kali dalam setahun, entah kita berada dekat dengannya atau jauh sekalipun. Terlebih jika kita sekarang mahasiswa yang merantau jauh dari orang tua, maka tidak ada alas an bagi kita untuk jarang berbakti atau menghormati Ibu dan Bapak kita. Dengan berdoa kita sudah cukup mengarapkan kebaikan bagi mereka, memohonkan umur yag panjang agar kita juga siberi kesempatan untuk berbakti kepada mereka terutama diwaktu mereka sudah lanjut usia, memohonkan ampunan bagi keduanya. Itu semua merupakan bakti yang tidak kenal jarak. Selam nyawa masih di jasad,maka manfaatkan untuk berbakti kepada mereka. Mudah-mudahan kita senua diberi ampunan oleh Allah, amiiin…

No comments:

Post a Comment