Sunday, December 23, 2007

FILM AYAT-AYAT CINTA, Fitnah bagi umat Islam

Sudah sangat tidak asing judul sebuah Novel laris “Ayat-Ayat Cinta” dikalangan masyarakat Indonesia. Novel yang sangat laris tersebut sudah banyak mengambil hati orang banyak, terutama kaum muslimin di Indonesia. Sekitar tahun 2005 lalu, saya sendiri pernah ikut dalam acara kepanitiaan bedah buku tersebut. Cukup ramai para peserta yang hadir dalam, bahkan auditorium tempat dilaksanakannya acara tersebut nyaris penuh. Habiburrahman El-Shirazy sendiri dapat kami hadirkan saat itu sebagai pembicara yang didampingi oleh Ust. Faudzil Adhim. Beliau sang pengarang novel mengatakan bahwa novel karangannya itu adalah kisah nyata yang pernah dialaminya saat kuliah di Universitas Al-Azhar Kairo-Mesir. Selanjutnya beliau tuliskan kisah tersebut sehingga menjadi sebuah novel. Namun, bagaimana pun juga sebuah novel merupakan karangan yang dibuat-buat, walaupun isinya menggambarkan sebuah kisah nyata dari seseorang atau orang banyak sekalipun, pasti ada unsur tambahan yang menjadikan cerita novel itu menjadi lebih menarik.
Novel ayat-ayat cinta yang saat ini telah di-film-kan justru menambah fitnah dikalangan kaum muslimin. Yang pasti ada niat baik dalam pemutaran film tersebut, namun niat tersebut tidak dibarengi dengan ilmu yang haq sehingga kelihatan sangat rancu. Tokoh pemain yang di-dandani dengan busana muslimah super tertutup itu justru yang menjadi tipu daya manusia terhadap syariat Islam yang sebenarnya. Bukan sekedar pakai cadar yang hanya di film saja, yang artinya itu mempermainkan syariat Islam, namun juga peran skenario yang memperbolehkan pegang-pegangan tangan pada lawan jenis yang bukan mahrom. Seharusnya, kita umat muslim sudah sangat paham dengan adanya larangan berpegangan tangan (saling bersetuhan) antara lawan jenis yang bukan mahrom. Yakni dalam firman Allah yang berbunyi :
“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk”. (QS. Al-Isroo’:32)

Zina disini bermakna luas, yaitu dimulai dari hal-hal atau perbuatan yang mengantarkan kepada zina tersbut sampai pada zina yang dimaksudkan dengan bersetubuh. Namun, tampaknya banyak orang yang menyalahartikan ayat tersebut. Bahkan yang sangat ekstrim mengartikan ayat tersebut adalah dengan beranggapan bahwa yang dialarang adalah “mendekatinya”, bukan melakukannya. Jadi, jika kita hanya mendekati zina tersebut, itulah yang dilarang, sedang melakukan zina-nya tidaklah dilarang, begitu kata mereka. Ini adalah pemaknaan yang bathil dan jauh dari kebenaran.
Terlebih lagi dalam film tersebut yang hanya bersandar pada tafsiran kaum awam yang mengatakan bolehnya berpegangan tangan asalkan tidak dibarengi nafsu. Padahal Nabi sudah sangat jelas mencontohkan bahwa beliau shollallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah menyentuh wanita, kecuali yang halal baginya. Nabi bersabda yang artinya :
“Sesungguhnya, aku tidak berjabat tangan dengan wanita”.

Aisyah berkata yang artinya :
“Tangan Rasulullah tidak pernah menyentuh tangan perempuan (bukan mahramnya) sama sekali. Ketika bai’at, mereka hanya maba’iatnya dengan perkataan”.

Oleh karena itu, kita umat muslim hendaknya tau siapa yang berilmu, sehingga kita bisa merujukkan suatu perkara dalam agama ini kepada tempat yang sesuai, yang bisa mempertanggungjawabkan perkara tersebut berdasarkan Al-quran dan Sunnah Nabi.

Lalu apalagi yang mebolehkan kita untuk menyentuh wanita yang bukan mahrom, sedang larangan dan petunjuk dari Nabi sudah sangat jelas.
Maka sebenarnya film ayat-ayat cinta tersebut tidak sesuai dengan niat baiknya meyebarkan syiar Islam, karena syiar yang disampaikan di dalamnya belum sesuai dengan syariat Islam yang benar adanya. Namun sudah terlanjur, banyak umat Islam yang sangat senang dan mendukung pemutaran film tersebut dan menjadikannya hujjah sehingga muncullah istilah “pacaran Islami” atau "pegangan tangan ala Islam”, atau bahkan “zina Islami”. Dan inilah sesungguhnya yang diakatakan fitnah, karena istiah Islam sudah disalahgunakan karena sebab model atau jenis film yang mengatasnamakan Islam menyebarluas di tengah kaum muslimin.

Entah seperti apa film yang akan diputar nanti. Entah seperti apa perasaan para muslimah yang memang mengenakan jilbab bercadar dalam busana sehari-harinya melihat film tersebut yang menayangkan jenis busana yg sama namun berpegangan tangan, atau adegan lainnya sesuai dengan skenario sutradara. Inilah fitnah, yang bercadar lainnya pun seakan-akan juga termasuk orang yang mempermainkan syariat Islam dengan adanya film tersebut, padahal mereka mengenakan jilbab bercadar karena memang mereka paham ilmu dan khawatir terhadap pergaulan bebas manusia zaman sekarang, sehingga mereka lebih memilih untuk menutup diri dngan serapat mungkin. Namun, keberadaan film itu seakan menutup niat mulia para wanita muslimah tersebut.

Sesungguhnya Allah mengetahui apa akan terjadi nanti, ini hanyalah sekelumit gambaran sesaat menjelang pemutaran film Ayat-Ayat Cinta itu, mungkin saja bisa berubah dan itu yang saya harapkan...

3 comments:

  1. Mungkin ini penyebab filmnya undur tayang..Gmana komentar kang abik ya ri?

    ReplyDelete
  2. Wah, kalo komentar kang abi sendiri saya ga tau. Emang kang abi sendiri sudah ijinin skenario pembuatan film tersebut? Soalnya kan sayang dah kuliah jauh-jauh ke Mesir ilmunya ga dimanfaatin.. Wallahu a'lam..

    ReplyDelete
  3. Assalamu'alaikum mas Fahri...

    Mas saya mau tanya, sebenarnya Ayat2 Cinta itu kisah nyata atau Fiksi sih, klo seandainya kisah nyata apakah tokoh2nya masih hidup, dan apabila itu hanya Fiksi apakah boleh menceritakan kebohongan, maaf maksudnya klo fiksi kan berarti rekayasa, berarti ketika fahri tidur dan dikunjungi sahabat nabi bohong dong, dan apakah benar semua tokoh2 besar di mesir terlibat dalam cerita tersebut dan apakah benar perlakuan polisi mesir seperti itu...maaf ya mas coz hal tersebut sangat mengganjal dalam hati saya, mohon mas fachri dapat menjelaskannya...

    klo gak mas kirim aja jawabannya ke emailku ya :

    rainbow.smile85@gmail.com atau hari_ops@yahoo.com

    Thanks before mas

    Wassalamu'alaikum ^_^

    ReplyDelete