Wednesday, December 26, 2007

Banjir Indonesiaku

Tragis, suasana yang terlihat di Indonesia. Hampir setiap kali menekan tombol channel berita di TV, informasi berita banjir di Indonesia tidak terlewatkan. Terlalu banyak sudah musibah yang menimpa negeri ini, tapi sampai detik ini perubahan nyaris tidak ada, atau boleh dikatakan sangat sedikit sekali.
Terkadang saya berpikir apa gerangan Indonesia diserbu berbagai macam musibah tak terduga yang datang bak semburan peluru tembak. Entah kapan akan berakhir. Mungkin kita akan lega jika musibah yang satu ini berakhir, tapi musibah lainnya siap menerjang. Hati acap kali merasa sedih melihat luka dan derita saudara-saudara yg tertimpa. Tapi kadang juga hati tidak bisa mengelak, jika apa yang Allah berikan itu merupakan akibat perbuatan manusia yang tidak bersyukur. Kita bisa saja turut bersedih, namun terkadang kesedihan itu ditimbulkan oleh kita sendiri yang tidak tau diuntung.
Saat ini bisa saja kita tenang duduk di rumah, di kantor, di sekolah atau di kos-kosan. Namun siapa tau jika kita adalah berikutnya yang akan tertimpa musibah. Waspada! Waspada terhadap datangnya musibah, dan juga waspada jikalau kita juga termasuk dari manusia-manusia yang tipak pandai bersyukur. Bukan prasangka buruk, cuma kehati-hatian menjaga diri dari lupa akhirat, dan tidak bersyukur.

Jakarta, ibukota negara, tapi keadaannya sangat menyedihkan. Tempat banyak orang beraktivitas mencari nafkah keluarga, kini menjadi derita banyak orang. Jika tidak bisa menengok atau memberi bantuan kepada saudara kita di Jakarta atau darah lainnya yang terkena musibah, maka berdoa adalah komunikasi kita dengan Allah memohon ampunan dan keringanan atas musibah, karena Dialah yang mempunyai kehendak atas semua itu.

No comments:

Post a Comment