Wednesday, November 19, 2008

I've moved

Saudara/i ku, blog saya yg ini insya Allah sudah tidak di uopdate lagi. Saya telah pindah ke

fachriansah.wordpress.com

Terimakasih atas perhatiannya..

Friday, August 29, 2008

sebulan yang penuh suka duka

KKN oh KKN...
Akhirnya rasa juga yang namanya KKN. Ternyata menyimpan banyak rahasia. Rahasia diriku yang sebenarnya, rahasia sosok masyarakat yang penuh pendidikan, sampai rahasia muda-mudi jejaka dan perawan desa yang menyimpan sejuta cerita.
Tulisan ku kali ini, kuberi dua tawaran cerita, suka dan duka. Setelah lama bgt ga posting-postingan, ni kali yang kesekian buat aq kembali ngeblog. KKN memang menjadi cerita sendiri dalam hidupku yang masih dalam pembelajaran tahap awal mengenal lingkungan sebagai tantangan hidup buat ke depan. Ah....
Kuulangi judul tulisan ini, "sebulan yang penuh suka duka...."
  • sebulan yang buat aq memikul amanah pemimpin yang super fleksibel
  • sebulan yang membuat aq harus bergaul dengan para wanita UII yang terkenal itu
  • sebulan itu yg buat aq harus mengajarkan kalo laki-laki ga boleh boncengan dengan perempuan yg bukan mahromnya
  • sebulan itu juga yg buat aq harus berani diri ga salaman dengan wanita yg bukan mahrom
  • sebulan itu yg membuat aq harus jauh dari kekanak-kanakkan
  • sebulan yang membuat aq jarang bgt tidur siang
  • sebulan yang membuat aq jaga iman abis-abisan ditengah buaaanyak bgt godaan syaithon
  • sebulan yang buat aq abis-abisan dididik nilai sosial kemasyarakatan
  • sebulan itu juga yg buat aq tau bgm hidup di masyarakat dengan nilai budaya yg super ketat dan saklek
  • sebulan itu juga yg buat aq betah melek sampai jam 12 malam
  • satu lagi, sebulan itu yang buat aq jadi satrio kembar di acara nikahan warga, hahah...
  • wah, sebulan itu yang buat aq kenal abis sama budaya jawa
  • juga sebulan itu yg buat aq harus tiap hari belajar bahasa jawa
  • masih sebulan itu yg buat aq harus maen sama anak-anak TPA sampai aq jatuh cinta sama mereka
  • sebulan itu lagi yang buat aq jadi seorang jejaka kampung yang super giat bekerja
  • aduh, masih lagi sebulan itu yang buat aq punya banyak sodara, punya adik-adik yg lucu abis
  • sebulan yg buat aq harus bersikap tegas sama anggota KKN-ku yang melanggar aturan, padahal aq belum pernah kayak gitu sama orang...
  • sebulan yg buat aq bisa membuat orang jadi nangis gara-gara ku marahin abis-abisan, dasar cengeng!
  • yg parah, sebulan itu juga yg buat aq ga kangen jogja sama sekali..
  • sebulan itu....abis dah
Benar-benar didikan masyarakat yang sangat berarti. Tapi ada satu kurangnya. Sebulan itu aq jauh dari pendidikan agama, ga seperti di jogja yang sering bgt ikut kajian. Akhirnya, sebulan itu juga yang buat aq harus berpikir berat bagaimana cara agar saudara2 ku yg kucintai di tempat KKN itu bisa rutin dengan kegiatan keagamaan...amanah besar yang tidak boleh terlupakan. Walaupun aq sendiri pernah diminta jadi jadi khotib dadakan yang ga siap materi. Wah, sebulan itu bener-bener deh..

Tuesday, July 8, 2008

....

Bingung juga, semua obrolan menarik sudah pada dibahas do blog-blog lain, jadi kalo aq mau bahas lagi, kayaknya dah basi. Ntar aja, skalian selesain pembentukan SRC, forum peneliti di kampus, baru ntar cerita-cerita di blog.
Tapi ga tau juga, ni dah mau KKN (kuliah kerja nyata), pergi ke daerah pelosok di luar kota jogja. Ga tau ada warnet atau tidak, jadi...libur lagi deh maenan blognya. Tapi gpp, sekedar menyapa teman-teman, dari pada tidak sama sekali.
Terimakasih buat yang sudah berkunjung ke blog, atau sudah minat isi guessbook, dan maaf kalo terlambat membalas. Mudah-mudahan sering mampir dan beri komentar serta masukan...

fachri return..

Lama juga renunganku tentang ayat-ayat cinta. Mungkin karna kesamaan nama dg pemeran utamanya, Fachri, jadi butuh waktu lama untuk memikirkan isi kritikan buat film itu yang pemerannya pake namaku. Tapi sudahlah, jangan sampai ntar tertunda yang lebih bermanfaat untuk dimuat di blog ini. Soalnya, bosen juga mampir blog sendiri tampilannya masih tentang AAC.

Sunday, March 16, 2008

Dari novel sampai ke film, semakin mengecewakan..

Wah, akhirnya Film Ayat-Ayat Cinta (AAC) yang ditunggu oleh segenap kaum muslimin di Indonesia diputar juga. Walaupun mengalami beberapa hambatan dalam pemutarannya, termasuk hambatan biaya setting latarnya, akhirnya selesai juga.
Yaah, seperti komentar ana yg dulu, film AAC ini menjadi fitnah bagi kaum muslimin, dan ternyata demikian yang telah terjadi. Tetap tidak bisa dijadikan sebagai hujjah bahwa nilai-nilai Islam yg disampaikan dalam film tersebut dapat dijadikan sbagai ajaran/nilai pembelajaran bagi umat Islam. Karena yg namanya syariat itu ketika disampaikan haruslah berdasarkan ilmu. Jangan kita berangggapan menyampaikan suatu syariat Islam, tapi dengan menginjak-injak syarian Islam lainnya. Alah memerintahkan kepada segenap ummat yang beriman untuk memeluk Islam secara keseluruhan dan menjauhi langkah-langkah syaitan. Sebagaimana dalam firman-Nya :
"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu kedalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu". (QS. Albaqoroh : 208).
Lalu bagaimana kandungan nilai Islam dalam film AAC tersebut? Ketika harus menyampaikan bahwa mambaca Al-Qur'an adalah ibadah, di sisi lain adegan menyentuh wanita yang bukan mahrom juga disampaikan. Bahkan lebih ekstrimnya lagi, ketika ada yang menegur film tersebut (seperti ana), justru kaum muslimin lainnya (yang cinta abis sama film AAC) rela menghina dan mencela kaum muslimin yang menegur tersebut, seakan-akan si muslim yang hanya membela syariat Islamnya ini agar tidak diinjak-injak adalah musuh bebuyutannya.
Apa artinya ini, sesama kaum muslimin saja sudah bisa saling mencela dalam menghadapi suatu masalah yg sudah jelas halal haromnya. Bagaimana jika dihadapkan dengan permasalahan yg lebih komplit dan spesifik mengenai syariat Islam berikut perbedaan pendapat di kalangan ulama?
Bahkan, ada komentar salah seorang yg pro pada film AAC tersebut, beliau menyampaikan kutipan komentar si pemeran utama Fahri (Fedi Nurlil) dalam film AAC tersebut. Fedi Nuril menyampaikan rasa sabarnya (pembelaanya) terhadap orang-orang yg kontra dg film tersebut, apalagi komentar orang yang sama sekali belum pernah menontonnya. Tentunya kita melihat siapa yg bicara. Pembicaraan siapa yang harus lebih di dengar, Nabi (syariat Ialam) ataukah Fedi Nuril? Siapakah yang harus lebih dibela kehormatannya, Islam ataukah konsumen pencinta film?
Namun demikian, masih sangat banyak yang berkomentar dengan pembelaan kuatnya bahwa film tersbut merupakan embrio lahirnya kebudayaa Islam dalam dunia perfilman. Apakah iya? Budaya Islam sudah lahir dengan sempurna dan tidak jadi embrio lagi sejak Allah mengutus Nabi Muhammad shollallahu 'alaihi wasallam di muka bumi ini. Embrio budaya+syariat Islam cuma membutuhkan beberapa tahun di ratusan tahun yg lalu untuk berkembang menjadi sosok yang dewasa dan besar. Jika dari film AAC tersebut dikatakan baru sebagai embrio/bayi budaya Islam, waduh... ketinggalan jaman namanya. Seharusnya kita semakin dewasa dengan syariat Islam. Semakin tau mana yang halal dan harom, syubhat, makruh, mubah, sunnah dan wajib. Jangan malah minder dan menutupi diri mencari-cari alasan untuk terhindar dari syariat Islam.
Jika tidak tau, bertanyalah pada orang berilmu yang diakui keilmuannya berdasarkan Alqur'an dan Hadits. Dan juga belajar agama itu bersifat kontinyu, tidak berpeng-akhiran. Tapi, nampaknya, kita baru belajar Islam ketika kita punya keperluan saja, misalnya mau buat film Islam, nah baru belajar Islam. Waaah, terlalu mudah kita berpikiran seperti itu, jangan deeh, nanti kita jadi orang yang ketinggalan jaman terus.
Ya sudahlah, ana cuma berkomentar sekalian memberi nasehat, InsyaAllah bermanfaat.
Bukan mencela mereka, tapi justru mengingatkan sebagai wujud rasa kasih sayang sesama muslim.
Wallahu a'lam bi showab...

Saturday, March 15, 2008

Waktu yang terbuang

Ibnu Jauzi berkata, "Waktu akan semakin berharga jika dijaga dengan baik, tapi aku melihat waktu itu sesuatu yang paling mudah dilalaikan." (Thabaqot Hanabilah I:281)

Umat mulia

Umar bin Khotob berkata, "Sesungguhnya kita adalah kaum yang dimuliakan oleh Allah dengan Islam, maka janganlah kita mecari kemuliaan dengan selainnya." (Ihnya' Ulumiddin 4/203)